15 Agustus 2010

Dari Diskusi, Tiga Masalah Pokok

Ruang-ruang diskusi sangat dinamis

Oleh Frans Obon


ENDE (FLORES POS) -- Diskusi-diskusi kelompok dalam Musyawarah Pastoral (Muspas) VI kali ini sangat dinamis. Tampak sekali para peserta bersemangat membahas berbagai isu strategis yang masih mengganjal dan yang menyebabkan tidak optimalnya peranan komunitas basis sebagai komunitas pemberdayaan dan perjuangan.

Uskup Agung Ende Vincent Sensi Potokota sedang bicara dalam diskusi kelompok.

Dari lima pokok bahan diskusi yakni komunitas umat basis, fungsionaris pastoral, kerasulan di tengah tata dunia, sumber daya pastoral dan kelompok-kelompok strategis, ditemukan tiga masalah pokok yang cukup menonjol.

Dari masalah-masalah yang ada, para peserta berusaha mencari dan menggali “apa pesan Allah di dalamnya dan apa yang harus dilakukan ke depan”.Tiga masalah yang menonjol itu adalah pertama, Kitab Suci belum menjadi roh yang menggerakkan komunitas-komunitas basis. Kedua, kesadaran dan pengetahuan tentang komunitas basis masih rendah, dan ketiga pemahaman komunitas basis sebagai komunitas perjuangan di mana dalam komunitas basis itu orang menemukan pembebasan dan pemberdayaan masih belum tampak.

Peserta menilai, fungsionaris pastoral di komunitas umat basis belum memiliki keterampilan yang memadai. Demikian juga kerasulan gereja di tengah tata dunia, diskusi menyebutkan bahwa gereja belum sungguh merasul dalam tata dunia khususnya dalam bidang politik, ekonomi dan lingkungan hidup. Gereja belum terlibat penuh di dalam menentukan keputusan-keputusan publik.

Mengenai sumber daya pastoral, gereja memiliki sumber daya pastoral yang memadai tapi sumber daya pastoral ini belum digunakan secara optimal untuk kemajuan dan perkembangan gereja.

Peserta diskusi sadar bahwa orang muda Katolik (OMK) merupakan kelompok-kelompok strategis dan tulang punggung gereja. Namun diakui, perhatian dan pendampingan kelompok-kelompok strategis ini belum mendapat porsi yang seharusnya.

Persoalan-persoalan dasar ini akan terus digeluti dalam beberapa hari ke depan untuk menemukan arah dasar dan strategi pastoral yang tepat. Peserta diminta menemukan jalan keluar bersama.

Meski ada perbedaan pendapat dan diskusi yang dinamis, namun para peserta menegaskan lagi betapa penting menjadikan Kitab Suci sebagai inspirasi bagi seluruh karya gereja. Kitab suci menjadi dasar bagi keterlibatan gereja dalam berbagai bidang kehidupan.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar