11 Desember 2009

Kardinal Daftar Kualitas yang harus Dimiliki Presiden Mendatang

MANILA (UCAN)-- Gaudencio Kardinal Rosales dari Manila mengatakan, siapa saja “yang takut akan Allah,” bermoral, tidak terlibat dalam hal-hal yang melawan hukum, tahu cara menghargai kehidupan, dan melayani kaum miskin adalah orang yang pantas dipilih sebagai presiden pada tahun 2010.

Kardinal menawarkan kriteria-kriteria ini dalam sebuah wawancara di Radio Veritas 846 milik Gereja pada 13 Oktober ketika media memberitakan nama-nama yang mungkin menjadi calon presiden dalam pemilihan umum pada bulan Mei 2010.
Tanggal 30 November merupakan batas akhir bagi rakyat untuk mendaftarkan calon-calon presiden mereka.

"Banyak sekali orang dari masyarakat yang muncul dengan mengatakan bahwa mereka akan ikut bersaing dalam pemilihan presiden, dan siapa saja yang ingin menjadi presiden Filipina mendatang harus memiliki empat kualitas ini,” kata Kardinal Rosales.

Menurut kardinal, sangatlah penting bagi rakyat untuk sadar akan apa yang mereka cari dalam seorang calon pada tahap awal proses pemilihan umum, dengan menyebut apa yang dibutuhkan negara dari kepemimpinan yang baik di masa ekonomi yang sulit ini.
Pada bulan Januari, Keuskupan Agung Manila berencana mengeluarkan sebuah daftar yang lebih menyeluruh tentang kualitas-kualitas untuk membimbing para pemilih dalam memilih calon mereka.

Kardinal Rosales mengatakan, kualitas pertama yang harus dilihat para pemilih dalam seorang calon adalah apakah pribadi itu takut akan Allah.
"Jika seseorang hanya mengumbar-ngumbar Allah agar populer, maka kita tidak perlu memilih orang seperti itu."

Yang berikut adalah moralitas. Seorang calon yang baik harus menghormati kehidupan dan memperhatikan kaum miskin, dan tidak terlibat dalam hal-hal yang melawan hukum.
"Jika seorang calon memiliki keempat kualitas itu maka dia adalah orang yang pantas untuk menjadi seorang pemimpin karena orang itu tahu cara menghargai bukan saja negara dan rakyat, tetapi juga kehidupan,” kata prelatus dari Manila itu.

Di hari wawancara kardinal itu, Senator Jose "Jinggoy" Estrada mengatakan kepada wartawan bahwa ayahnya, presiden Joseph Estrada yang dipecat, akan mengumumkan pencalonan diri menjadi presiden pada 14 Oktober. Namun dia memutuskan untuk menunda pengumuman itu sampai selesai memberi bantuan kepada para korban angin topan di Filipina utara, kata senator itu.

Mantan presiden yang dituduh korupsi ketika menjabat, dipecat tahun 2001 segera setelah terjadi berbagai protes menentang gagalnya pengadilan memecatnya.
Dia kemudian terbukti bersalah dan dipenjarakan, namun Presiden Gloria Macapagal-Arroyo memberi pengurangan hukuman kepadanya.

Yang lain yang telah mengumumkan rencana mereka untuk mencalonkan diri menjadi presiden adalah Senator Benigno " Noynoy" Aquino III, putra mantan presiden Corazon Aquino; Senator Manuel Villar; Menteri Pertahanan Gilbert Teodoro; dan Eduardo Villanueva, pemimpin gerakan injili Jesus is Lord.

Jajak pendapat terakhir dari Social Weather Stations, sebuah lembaga riset sosial non-profit, menyatakan bahwa 60 persen rakyat Filipina menginginkan Aquino menjadi presiden mendatang.

Villar menyusul, dan diikuti oleh Estrada, dan akhirnya Teodoro.
Jajak pendapat yang dilakukan 18-21 September itu mengambil 1.800 responden dewasa untuk menyebut tiga orang yang menjadi pilihan utama presiden mereka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar