27 Desember 2009

Lingkungan Hidup dan Pelayanan Kaum Miskin Menjadi Perhatian Utama Uskup

LEGAZPI CITY, Filipina (UCAN) -- Perhatian terhadap orang miskin dan perlindungan terhadap lingkungan hidup akan berperan penting dalam pelayanan Mgr Joel Baylon sebagai uskup Legazpi.

Di keuskupannya, para petani "kehilangan lahan yang dapat mereka sebut sebagai tanah mereka sendiri karena berbagai kegiatan pertambangan merusak harta milik mereka" dan para nelayan "jatuh miskin karena berbagai perusahaan besar," kata prelatus berusia 55 tahun itu dalam Misa pelantikannya.

"Sebagai Gereja, kita hendaknya berani berbicara atas nama kebenaran dan membela mereka yang tertindas atau dieksploitasi,” katanya dalam acara 10 Desember di Katedral St. Gregorius Agung di Legazpi.

Pertanian dan perikanan merupakan mata pencaharian utama banyak orang di wilayah Albay di Propinsi Bicol, tempat keuskupannya berada.

Ketika Paus Benediktus XVI mengangkatnya sebagai uskup Legazpi Oktober lalu, dia waktu itu menjadi uskup Masbate, wilayah propinsi termiskin menurut sensus 2006.

Di bawah kepemimpinannya, Gereja di Masbate memprotes bahaya yang ditimbulkan oleh lubang-lubang menganga akibat pertambangan, terutama emas, di kota Aroroy. Perlawanan Gereja menjadi intensif awal tahun ini setelah kematian dua anak yang memperkuat kecurigaan bahwa limbah racun dan kimia merembes ke berbagai sumber air minum dan laut.

Uskup Baylon mengatakan kepada UCA News di saat pelantikan itu bahwa Keuskupan Legazpi akan terus menentang pertambangan di Pulau Rapu-Rapu jika pertambangan itu merusak lingkungan hidup dan membahayakan manusia.

Dengan bantuan Universitas Ateneo de Naga milik Yesuit dan berbagai lembaga swadaya masyarakat, katanya, Gereja memperoleh data dan “bukti ilmiah bahwa pertambangan merusak flora dan fauna yang rentan di wilayah itu."

Dia menekankan bahwa Gereja menjadi “penasehat” tanpa kuasa membuat kebijakan. "Kita tidak bisa memaksa perusahaan-perusahaan itu untuk hengkang dari pulau itu." Namun, "kita akan terus mendorong pengadaan dialog dengan semua pihak terkait -- petani, penambang, serta pemerintah lokal dan regional yang berkuasa menjalankan berbagai keputusan itu,” kata prelatus itu.

Uskup Baylon mengatakan bahwa dia juga akan melibatkan orang muda dalam melindungi hutan. Uskup itu mengetuai Komisi Kepemudaan dari Konferensi Waligereja Filipina.

Prelatus itu berasal dari Propinsi Camarines Sur, juga di wilayah Bicol. Dia ditahbiskan imam tahun 1978 dan menjadi uskup setelah melayani Gereja selama 20 tahun, termasuk menjadi sekretaris Kedutaan Vatikan di Manila.

Di antara lebih dari 3.000 orang yang menghadiri Misa pelantikannya itu terdapat juga Presiden Gloria Macapagal-Arroyo.

Di Lagazpi terdapat 36 imam yang melayani lebih dari 1,13 juta umat Katolik di 43 paroki. Mereka dibantu oleh 156 suster, 12 bruder, dan 86 seminaris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar