11 Desember 2009

Komunikator Katolik di Kongres Dunia Fokus pada Anak dan Media

CHIANG MAI, Thailand (UCAN) -- Isu-isu media dan hak anak menjadi sorotan berbagai presentasi pada pembukaan Kongres SIGNIS se-Dunia yang tengah berlangsung di Chiang Mai, Thailand bagian utara.

Orang muda "pada dasarnya harus berhak untuk ikut dan mengambil bagian dalam media," tegas Augustine Loorthusamy, ketua asosiasi Katolik sedunia untuk profesional dan akademisi di bidang audiovisual, penyiaran, dan media baru.

Loorthusamy menyampaikan presentasi pembukaannya pada 18 Oktober untuk lebih dari 300 kaum awam, imam, dan religius yang terlibat dalam kerasulan komunikasi. Kongres yang akan berakhir 21 Oktober itu bertema: "Media for a Culture of Peace -- Children's Rights, Tomorrow's Promise" (Media untuk Kebudayaan Perdamaian – Hak Anak, Janji Hari Esok).

Pemimpin SIGNIS memaparkan klaim demi klaim bahwa kerasulan komunikasi bersifat sentral bagi Gereja. Dia melihat bahwa adanya "kelesuan yang tersebar luas" dan tidak adanya dukungan untuk kerasulan ini.

Dia menghimbau peserta untuk menjembatani generasi muda dan generasi tua, awam dan klerus, media sekular dan media religius, serta antara agama-agama.

Mengacu pada jeritan anak-anak di banyak bagian dunia yang menjadi keprihatinan utama kongres itu, dia mencatat bahwa "setiap hari lebih dari 24.000 anak mati kelaparan atau sebab-sebab yang terkait dengan kelaparan."

Zilda Arns Neumann dari Brazil mempresentasikan isu kelaparan secara lebih rinci ketika dia berbicara tentang karyanya dalam menurunkan tingkat kekurangan gizi dan kematian di kalangan anak-anak.

Neumann, seorang dokter spesialis anak dan kesehatan masyarakat, adalah pendiri dan koordinator Pastoral da Crianca (pastoral anak-anak) yang diinspirasikan oleh Gereja Katolik. Organisasi otonom yang diprakarsai oleh Konferensi Waligereja Brazil tahun 1983 ini berkarya di Brazil dan banyak tempat lain di dunia untuk memberdayakan keluarga-keluarga miskin dan memotivasi para pemimpin komunitas.

Kegiatan-kegiatan kongres itu meliputi lokakarya audiovisual dan pementasan untuk sekitar 100 siswa remaja dari tiga sekolah Katolik di Chiang Mai. Sementara itu, 10 jurnalis muda di bidang video dari negara-negara Asia Tenggara mendokumentasikan kongres itu dari perspektif individual mereka.

Uskup Agung Salvatore Pennacchio, Duta Besar Vatikan untuk Thailand dan representatif Takhta Suci untuk beberapa negara lain di Asia Tenggara, memimpin Misa pembukaan. Sejumlah uskup dan 50 imam turut berkonselebrasi dalam Misa itu.
Kongres itu akan ditutup dengan sebuah acara penganugerahan penghargaan media.

Menurut website-nya, misi SIGNIS adalah "melibatkan diri dengan para profesional media dan mendukung para komunikator Katolik untuk turut mentransformasi kebudayaan-kebudayaan kita dalam terang Injil melalui peningkatan martabat manusia, keadilan, dan rekonsiliasi."

Organisasi yang resminya merupakan Asosiasi Katolik Dunia untuk Komunikasi itu memiliki anggota dari 140 negara. Organisasi itu dilahirkan pada bulan November 2001 melalui merger dari Organisasi Katolik Internasional untuk Sinema dan Audiovisual (OCIC, akronim bahasa Prancis) dan Unda ("gelombang" dalam bahasa Spanyol), serta Asosiasi Katolik Internasional untuk Radio dan Televisi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar