11 Maret 2009

Guru Agama Berperan Membangun Pilar Kerukunan

Oleh Frans Obon

ENDE (FP) - Para guru agama berperan penting dalam membangun nilai-nilai kerukunan, kedamaian, dan kestabilan karena keterlibatan mereka yang intens di dalam lembaga pendidikan.

Komitmen itu terlihat jelas di dalam pertemuan mereka, Sabtu (7/3) lalu di Pondok Bina Olangari. Bahkan dalam pertemuan tersebut para guru mengusulkan agar pertemuan yang menghadirkan para guru agama makin sering dilakukan, serta perlu dibentuk wadah yang mempersatukan para guru agama tersebut.


Pertemuan ini mengambil tema “Melalui seminar guru agama lintas agama kita mantapkan peran guru agama di tengah tata dunia”, dan digelar Bimas Kristen pada Departemen Agama Kabupaten Ende.
Empat pembicara dalam pertemuan ini, Kepala Departemen Agama Agustinus T Gempa, Vikep Ende Romo Ambros Nanga Pr, Kadis Kesehatan Agustinus G Ngasu, dan Kepala BKKBN Ende Abraham Badu. Moderator Pua Ibrahim.

“Kerukunan merupakan pilar bagi kestabilan dalam proses pembangunan. Visi Depag Ende 2010 adalah menciptakan masyarakat ‘agamais, cerdas, rukun mengharum’ sehingga guru agama perlu mengambil peran untuk mewujudkan visi tersebut,” kata Agus.

Kerukunan itu penting karena konteks dan realitas masyarakat Kabupaten Ende yang majemuk baik dari segi agama maupun sosial ekonomi, politik. Dia mengingatkan guru agama untuk mencegah segala bentuk kemungkinan konflik dengan latarbelakang agama maupun non agama.

Vikep Ende Romo Ambros Nanga bicara soal pemilu damai dan mempresentasikan lagi hasil-hasil pertemuan pemilu damai di Detusoko, Rabu (11/2). Karena pertemuan Detusoko menghadirkan pembicara dari agama Katolik , Islam, Protestan, dan Hindu.
Vikep menegaskan pentingnya pemilu damai dan peran para guru untuk memberikan pendidikan politik di tengah masyarakat.

Sedangkan Kadis Kesehatan Agus G Ngasu bicara mengenai pentingnya masalah kesehatan diajarkan di lembaga pendidikan sehingga mutu sumber daya manusia jauh lebih baik. Menurut dia, keterbatasan sumber daya alam daerah kita mesti diimbangi oleh mutu sumber daya manusia. Sehingga dia mengatakan, kesehatan itu harus dilihat sebagai investasi jangka panjang.

Sedangkan Kepala BKKBN Abraham Badu bicara soal keluarga kecil sejahtera. Presentasinya yang diselingi humor segar memberikan kesegaran dalam pertemuan hari itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar