12 Mei 2009

Kongres Misi Tekankan Pembinaan Iman

PILAR, India (UCAN) -- Hampir semua keuskupan Katolik di barat India mengatakan bahwa tantangan terbesar mereka adalah pembinaan iman.

Tantangan-tantangan ini merupakan tantangan khas di tiga negara bagian -- Gujarat, Maharashtra, dan Goa - yang mana umat Kristen merupakan kelompok minoritas kecil. Sebuah kongres misi regional 15 keuskupan dari wilayah itu juga mengatakan bahwa ada suatu kebutuhan untuk mengembangkan dialog antaragama.

"Dua belas dari keuskupan itu melihat bahwa pembinaan iman sebagai salah satu tantangan terbesar," kata Pastor Francis Parmar dari Keuskupan Agung Ahmedabad, seorang pembicara dalam kongres itu.

Kongres itu diselenggarakan di Goa pada 1-3 Mei yang dihadiri oleh 474 delegasi, termasuk uskup-uskup. Pertemuan itu menindaklanjuti Kongres Misi Asia 2006 di Chiang Mai, Thailand.

Kongres Misi Asia itu menghimbau negara-negara Asia untuk mengadakan kongres-kongres misi di tingkat nasional, regional, dan keuskupan. India juga telah mengadakan sebuah konvensi evangelisasi nasional tahun 2007.

Dalam kongres di Goa itu, setiap keuskupan diminta untuk mengidentifikasi tiga tantangan utamanya dan sebuah rencana aksi terhadap tantangan itu untuk lima tahun ke depan, kata Pastor Parmar.

Isu lain yang menjadi keprihatinan para delegasi adalah jurang komunikasi antara klerus dan awam, berbagai keanehan dalam soal finansial, diskriminasi kasta di kalangan umat Katolik, dan para imam yang tidak melakukan tugas pastoral semestinya.

Sejumlah keuskupan mengusulkan agar para pastor dan suster yang terlibat dalam pengelolaan sekolah sebaiknya mengunjungi keluarga-keluarga para pelajar yang non-Katolik dalam rangka evangelisasi.

Usul-usul lain untuk pembinaan iman yang lebih baik, antara lain, memanfaatkan talenta kaum awan untuk karya Gereja, memperkuat berbagai Komunitas Basis Kristiani, dan menjaring para pemimpin awam yang baru.

Usul-usul juga mencakup sejumlah cara untuk memperkuat hubungan antaragama di wilayah itu, dengan melihat kembali teladan para misionaris yang pernah berkarya di wilayah itu.

Salah satu misionaris semacam itu adalah Thomas Stephens SJ, yang menyusun "Krista Puran," sebuah cerita puitis dengan 10.962 bait tentang kehidupan Kristus. Kompilasi itu diterbitkan tahun 1616, dengan meniru cerita-cerita keagamaan Hindu yang ada.

Misionaris Inggris itu belajar bahasa-bahasa lokal yaitu Konkani dan Marathi untuk bisa menulis cerita puitis itu.

Kongres itu dibuka dengan perarakan. Dalam perarakan itu, umat Katolik mengenakan pakaian tradisional dengan membawa kopian karya imam itu dalam sebuah palanquin dan menyanyikan bait-baitnya yang diiringi oleh drum dan simbol India.

Uskup Poona Mgr Valerian D'Souza, dalam presentasinya, menekankan tugas evangelisasi umat Katolik. "Tidak ada orang Kristen, tidak ada lembaga Gereja, yang dapat menghindar dari tugas agung untuk mewartakan Kristus kepada semua orang ini,” katanya.

Sumber: Ucanews.com. Baca di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar