26 Mei 2009

Orang Muda Katolik Lakukan Evangelisasi Lewat Pelayanan Media

SINGAPURA (UCAN) -- Jam 11.00 malam pada sebuah hari Minggu. Dua orang muda paroki masih sibuk di sebuah kantor kecil di paroki mereka, dengan perhatian perpusat pada layar komputer. Adakalanya mereka makan coklat, rangsangan yang mereka pilih untuk bisa bertahan bekerja sampai larut malam.

Lyndley Lilynne Seah dan Ah-Qune sibuk untuk bisa memenuhi batas waktu pencetakan "Tomorrow,” koran milik Paroki Maria Ratu Para Malaekat yang dilayani oleh para imam Fransiskan. Koran itu dimulai pada pesta paroki itu pada Agustus 2007.

Koran bulanan 12 halaman itu merupakan perwujudan gagasan Pastor John-Paul Tan OFM. Setelah mengaudit komunikasi paroki tahun 2007, Pastor Tan sadar bahwa mingguan berita paroki yang ada itu “melulu hanya menyajikan informasi."

Inilah yang menjadi alasan lahirnya pelayanan media paroki yang bernama Potter & Scribe.

Seah, editor, bercerita bahwa ketika Pastor Tan menyampaikan gagasannya, hal itu bagaikan tanda bahaya. “Kita seperti ‘Menolak Mentah-Mentah!’ Kita tidak punya tenaga dan sumber daya manusia," kata pemudi berusia 22 tahun itu. Seah belajar komunikasi massa dan jurnalisme cetak.

Melayani umat paroki melalui Potter & Scribe membuat Seah berpaling kepada Allah dengan sering berdoa memohon "kelancaran pelayanan dan kesehatan orang-orang yang terlibat."

"Saya banyak belajar terkait dengan manusia, tanggung jawab, manajemen waktu, dan pengorbanan" selama bertahun-tahun, kata Seah, yang bekerja full-time di sebuah perusahaan, bagian informasi pasca-produksi.

Perempuan muda itu mengatakan, “kegembiraan terbesar” baginya adalah ketika dia melihat seorang membaca "Tomorrow" ketika menunggu kereta. "Itu terjadi di stasiun kereta, pada jam sibuk di pagi hari. Seorang perempuan berdiri di depan saya. Perhatiannya terpusat pada koran itu, sehingga tidak sadar kalau kereta telah tiba,” katanya bercerita.

Koran yang dicetak 4.000 eksemplar itu didanai oleh paroki. Koran itu dibagikan gratis ke 7.000 umat paroki pada akhir pekan pertama setiap bulan.

Setiap edisi berisi artikel-artikel tentang iman, gaya hidup, pengembangan kepribadian, serta cerita-cerita tentang umat teladan, kegiatan paroki, dan isu-isu terakhir yang menjadi minat umat.

Ah-Qune, 26, yang menjadi fotografer dan perancang tata letak, bekerja sebagai pegawai Komunikasi dan IT full-time di paroki itu.

"Pelayanan media yang kami lakukan itu dimaksud untuk menyatukan berbagai bentuk media lain, bukan hanya "Tomorrow," katanya. "Kami tengah mencari ide bagaimana memiliki blog yang akan dimulai oleh pelayanan itu dan ditangani oleh tenaga-tenaga muda yang tangguh. Kami juga akan meluncurkan sebuah website untuk Kantor Kepemudaan di paroki,” kata Ah-Qune.

Maria Ratu Para Malaekat bukan satu-satunya paroki yang memiliki publikasi secara teratur. Paroki Kristus Raja juga menerbitkan majalah triwulanan setebal 44 halaman warna-warni, yang diproduksi oleh Majesty Media, sebuah pelayanan media yang dilakukan oleh orang muda dewasa.

Pelayanan itu dimulai dua tahun lalu oleh orang-orang muda dewasa yang ingin "membentuk sebuah kelompok media untuk evangelisasi," demikian Joann Chia, 26, editor "G! Magazine."

Seperti "Tomorrow," "G! Magazine" itu bebas iklan dan didanai sepenuhnya paroki. Ongkos produksi setiap majalah itu kurang dari S$2 (US$1.40), demikian Joann Chia, 26, editor.

Terence Kesavan, seorang frater diosesan yang bertugas di Paroki Kristus Raja, berkomentar, “uang dimanfaatkan dengan baik, karena isi majalah itu sungguh bagus."

"Banyak doa dan pandangan ditulis dalam bentuk artikel dan umat membacanya. Inilah cara terbaik untuk menjangkau umat," katanya.

Melalui Majesty Media yang sudah ada di paroki itu, majalah itu kini berusaha memanfaatkan sebuah hiburan radio yang tidak berjalan lagi. Di Kantin paroki, musik dan diskusi diputar bagi umat setiap hari Minggu pagi.

Di masa depan, mereka ingin memproduksi DVD yang berisi berbagai peristiwa paroki dan iman Katolik, dan menjualnya dengan harga terjangkau untuk lebih bisa menggapai umat.

Untuk sekarang, kelompok itu tengah memusatkan perhatian pada sebuah website untuk memperingati Hari Komunikasi se-Dunia pada 24 Mei. Website itu akan memungkinkan umat mengakses sumber-sumber spiritual di Internet.

Juga pada hari Minggu ini, para anggota akan mendistribusikan selipan buku yang berisi alamat website itu dan sebuah ayat inspirasi dari Kitab Suci agar umat paroki memiliki teks tertulis yang bisa dibagikan dengan keluarga dan teman-teman.

sumber: ucanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar