26 Mei 2009

Orang Muda Katolik Temukan Kekuatan Rohani dalam Doa Rosario

DHAKA (UCAN) -- Setahun lalu, Shawon Purification hampir kehilangan harapan untuk bertahan hidup ketika suatu penyakit tak terindentifikasi mengancam kehidupannya.

“Saya mengalami deman tinggi, badan saya membengkak, dan terlalu lemah untuk bisa bergerak,” katanya. “Para dokter di berbagai pusat medis tidak bisa mengidentifikasi penyakit itu.”

“Dalam keadaan yang sedemikian kritis, keluarga saya dan saya sendiri mulai berdoa rosario mohon perantaraan Bunda Maria, dan saya sembuh,” lanjutnya. “Saya percaya, itu mungkin terjadi karena berkat-berkat Bunda Maria.”

Pria berusia 20 tahun yang mengalami mujizat itu datang dari Paroki Dharenda di Savar, dekat Dhaka. Dia berbicara kepada UCA News pada 15 Mei dalam sebuah pertemuan kaum muda di Gereja Rosario Suci di Tejgaon, untuk sekitar 200 orang muda Katolik yang berkumpul untuk berdoa rosario dan untuk menghadiri Misa.

Ketua Pelayanan Keluarga Salib Suci (HCFM, Holy Cross Family Ministries), Pastor John Phalen, 62, menghadiri pertemuan itu sebagai tamu dan merupakan bagian dari perjalanan Bangladesh yang dilakukannya mulai 8 Mei. Dalam perjalanan ini yang meliputi Dhaka, Khulna, dan Chittagong ini, dia mendorong umat Katolik untuk berdoa rosario.

Pastor Phalen, yang berencana mengunjungi lebih banyak paroki di sini bersama Uskup Agung Paulinus Costa dan koordinator HCFM Bangladesh, Pastor Parimal Francis Pereira, sebelum dia meninggalkan Bangladesh 23 Mei, juga membicarakan rencana-rencana bersama enam koordinator HCFM tingkat keuskupan di Bangladesh.

Pastor Phalen, asal Amerika, telah menjabat sebagai ketua HCFM sejak 1996. Dia meneruskan karya Pastor Patrick Peyton OSC, yang lebih populer dengan “imam rosario.” Pastor Peyton kelahiran Irlandia tiba di Bangladesh tahun 1955. Dia mengunjungi Paroki Tejgaon dan Paroki Hashnabad di Dhaka, dan berbicara tentang tentang pentingnya berdoa rosario atas permintaan Uskup Agung Dhaka Mgr Lawrence Leo Graner (1950-1967) waktu itu.

HCFM melanjutkan karya Pastor Peyton di Bangladesh dengan mengadakan berbagai pertemuan dan seminar tentang pentingnya berdoa rosario dalam keluarga. HCFM memiliki representatif di setiap enam keuskupan di negeri itu.

Berbicara kepada UCA News, Pastor Phalen mengatakan: “Rosario suci ini memperkuat kehidupan iman orang muda Katolik, dengan memberikan mereka anugerah pembedaan roh secara jeli (discerment) dan kemampuan untuk memilih yang benar, serta membawa perdamaian dan kebahagiaan bagi keluarga-keluarga mereka.”

Purification, yang sembuh total, mengatakan: “Orang muda Katolik yang berdoa roasario secara teratur tidak akan berjalan dalam kehidupan yang keliru. Rosario akan menyelamatkan mereka dari setiap bahaya dan membuat kehidupan mereka indah.”

Veronica Gomes, 18, seorang mahasiswi dari Dhaka, sependapat. “Keluarga saya berdoa rosario setiap malam,” katanya. “Secara pribadi, saya mendapat banyak manfaat dari doa-doa ini dalam berbagai cara. … Ketika menghadapi berbagai tantangan, saya berdoa rosario dan saya tertolong untuk mengatasinya tanpa kesulitan.”

Pastor Pereira berkomentar bahwa “pertemuan kaum muda ini akan mendorong orang muda Katolik untuk berdoa rosario secara teratur.”

sumber: ucanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar